Mas...
deknada
20:15
3 Comments
It’s about your city. About place where you live. About the atmosphere you love. about everything making me fall in love too. fall so deep.
alih-alih menulis tugas paper, saya malah mulai menulis fiksi ^^
menempatkan diri sebagai pemuja rahasia, dan membahasakannya. ah, saya sudah terlalu lama tak ngeblog.. *mulai ngelantur*
Ibu', saya akan baik-baik saja. saya akan berusaha sholat di awal waktu seperti Ibu, berusaha membaca Al-qur'an setiap ada kesempatan, berusaha makan tepat waktu, berusaha kuliah dengan serius, berusaha mencintai informatika, berusaha mengakrabi surabaya, berusaha menjaga diri sendiri dan amanah ibu sebaik mungkin, berusaha tidak ngebut kalau naik motor, berusaha agar tomboy saya tidak kumat, berusaha agar lebih efisien menggunakan waktu, berusaha menerapkan nilai-nilai kehidupan yang sering kali ibu ajarkan.
Ibu', saya sedang tumbuh menjadi gadis dewasa. di kota, saya akan menghadapi banyak macam manusia, di kota saya akan menghadapi banyak persoalan yang harus saya pecahkan sendiri. di kota, saya diuji, apakah yang telah ibu ajarkan selama ini saya serap dengan sungguh-sungguh, apakah meskipun Ibu' tidak melihat saya, setiap nasihat Ibu' tetap saya ugemi.
1. Nada, jadilah pemimpin dirimu sendiri!Seingat saya, dulu saya menulis ini waktu menjadi pimpinan regu putri pramuka. Karena saya sendiri susah mengatur diri, regu saya kacau. Haha. Dan seperti karma, saya sekarang menjadi ketua kelas D. Oh, My..2. Nada, jangan kemayu!Saya ingat betul, kakak-kakak cowok saya bilang saya itu kemayu. Perasaan bukan kemayu deh, tapi pesona jadi temen-temen kakak naksir saya. Hahahaha *dilempar sandal*3. Nada, jangan iri dengan keberhasilan orang lain!Agak lupa mengapa saya dulu menulis ini, tapi sekarang nasihat ini terasa nyata sekali. Betapa saya terlalu sering mendongak dan justru lupa melihat ke dalam diri sendiri.4. Nada, jagalah sikapmu dan tunjukkan bahwa seorang Nada itu bertata krama!Saya malu baca nasihat ini, karena saya ini pethakilan. Usil dan sangat tidak girly. Dari dulu tidak pernah berubah!5. Nada, jangan sok ke-GR-an!Sepertinya ini ada hubungannya dengan nasihat nomor dua! Haha! Tapi kok masih sangat relevan ya? Jangan GR.. Jangan mudah membuka hati..6. Nada, belajarlah bersosialisasi di lingkungan baru!Ini nasihat yang sangat menohok, karena sampai sekarang saya masih belum bisa menerima seratus persen bahwa saya ini mahasiswi ITS. Ada bagian lain dari diri saya yang menolak dan memberontak. Ternyata, enam tahun lalu, Nada SMP menyadari ini dan menuliskan nasihat yang berguna untuk Nada mahasiswi.7. Nada, apa yang kamu raih sekarang bukan hanya berkat usaha kerasmu tapi juga berkat orang di sekitar kamu, maka jangan tinggalkan mereka yang telah membantumu!
Untuk saya, ini nasihat yang sangat manis. Saya sampai hari ini masih sering lupa daratan dan saya ‘ditampar’ oleh Nada SMP hari ini, untuk sadar dan mengakui bahwa Nada menjadi mahasiswi bukan karena usaha sendiri.
8. Nada, dalam kerinduan yang seharusnya kamu lakukan bukanlah termenung dan menunggu, namun buatlah kerinduanmu menjadi penantian indah dan bermakna!
Tampaknya ini saya tulis ketika sedang rindu berat, tapi saya lupa saya merindukan siapa! Haha! Manis juga nasihat ini..
9. Nada, carilah dan jadilah teman yang sholehah!
Nasihat berat adalah menjadi teman yang sholehah. Bisakah saya dan sudahkah saya menjalankannya? Aih, Nada mahasiswa dibikin bertanya-tanya oleh Nada SMP.
10. Nada, Ngajine ojo glah-gleh!
Ngaji disini bukan hanya membaca Alquran, tapi juga menelaahnya lewat kitab-kitab kuning, tradisi pesantren. Inilah yang masih glah-gleh, masih inkonsisten saya lakukan. Hiks, sedih kalau mengingat betapa saya sudah banyak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengaji dengan baik.
11. Nada, ingat! Sifat jelekmu yang segunung nggak akan bisa ditutupi dengan sifat baik klise yang secuil. Kamu harus bisa mengontrol diri!
Benar sekali apa yang dikatakan Nada SMP! Sampai hari ini self-control saya masih kacau sekali!
12. Nada, LiLlahi ta’ala! Kunci segalanya!
Jika saya tidak salah, Nasihat ini saya dapat dari Ibu lantas membekas. Bahwa apa saja yang kita lakukan bukan karena Tuhan tidak akan punya arti. Apa maknanya melakukan karena Tuhan? Melakukan segala sesuatu dengan tujuan bukan untuk diri sendiri. Lakukan segala sesuatu karena Tuhan dan biarkan Tuhan memberikan segala yang kita butuhkan.
13. Nada, jangan pacaran!
Saya kurang paham mengapa ini bisa menjadi nasihat terakhir yang saya tuliskan. Haha!
Nada may refer to:
• A Portuguese word meaning "nothing", used in English with the same meaning since at least 1867.[1] It comes from the Latin word "nata" (small, insignificant thing; literally (thing) born).[2]
• An Arabic word for "dew", and is used as a female given name in that language.
• A South-Slav word meaning "hope", and is also used as a female given name in South Slavenian languages
• Nāda in ancient Indian metaphysics is the spiritual sound that fills the entire cosmos
• The Persian meaning of this name (Nadah) is "the sound of God"
Kamis-Jumat kemarin, saya bareng Chaty menggelandang Jogja. Niat utama, kita pengen lihat Festival Kesenian Jogja alias pasar seni di benteng Vredeburg di Malioboro.
Lumayan juga, kami bias lihat lukisan-lukisan bagus, hasil seni rupa perupa Jogja yang kreatif dan apik bangetbuat ditonton.
Sayangnya, karena saya ngga bawa digicam dan Cuma ada kamera hape yang kualitasnya naujubile, hasil fotonya kurang represantatif gitu deh. :D
But overall, FKY is very recommended!
Yang tahun ini belum sempet nonton FKY, jangan sampai tahun depan ketinggalan yaaa…
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau
gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
puisi ngawur bin nyeleneh. Sudah lama saya tidak menulis puisi, dan ujug-ujug jadi begini. Tapi itu menggambarkan perasaan saya sekali, meski mungkin hanya saya yang mengerti. Haha..
ini soal keraguan dan terburu-buru berkata yakin. Percaya deh, buru-buru itu emang ngga baik. Soal apapun itu, meski yakin itu baik, ragu itu menurut saya baik juga kok. Itu membuat kita mundur selangkah dan melihat apa langkah yang akan kita ambil tepat? Seingat saya, orang yang tak pernah ragu adalah orang yang tak pernah berpikir.
Saya ragu karena saya memikirkanmu lelaki jauh. Dan kamu, berpikirlah bagaimana membuat saya yakin. *haha, meksoooo*