Entah kapan saya pertama kali mendengar lagu ini, yang saya ingat saya jadi mulai tertarik dengan lagu ini ketika dalam acara Wahana Kreasi Siswa di SMA saya (semacam pensi) ada satu band yang menampilkan lagu ini, saya ingat siapa vokalisnya, Ito. Karena memang saya suka jenis vocal macam punya Ito dan karena lagu ini memang ciamik punya, saya jatuh cinta dengan lagu ini.
Lantas ketika sekitar sebulan yang lalu saya ke Jogja, sobat saya, partner in crime saya, Chaty, berbaik hati meng-copy-kan lagu ini untuk saya. Jadilah, sejak hari itu, lagu ini tidak pernah enyah dari playlist saya. Suara Andre Hehanusa yang seempuk bantal, instrument musik akustik—ya, saya jatuh cinta dengan musik akustik—juga lirik lagu yang sangat romantis membuat saya tidak bosan mendengar lagu ini, dan inilah liriknya:
ku yakin dalam hatiku
kau satu yang ku peluk
kurasa hanya dirimu
yang membuatku rindu
bila saat nanti kau milikku
ku yakin cintamu takkan terbagi
takkkan berpaling
karena ku tahu engkau begitu
karena ku tahu engkau begitu
hingga ku pasti menunggu
selama apapun itu
demi cinta yang kurasakan
yang hanyalah kepadamu
percayalah ku sungguh-sungguh
mengatakan semua
yakinkan hatimu kau milikku
karena kutahu engkau begitu
selalu tiap kali ada lagu yang bikin saya kesengsem macam ini, saya bayangkan seorang lelaki dengan gitarnya akan menyanyikan lagu ini untuk saya. Benar-benar untuk saya, karena sebelum dia mulai memetik gitarnya, dia akan berkata,” dan lagu ini saya persembahkan khusus untuk Nada”. Dan lelaki dalam bayangan saya itu tentu saja: MASNICO. Hahaha.. wow betapa dunia ini menjadi lebih indah!
Satu lagi lagu yang bikin saya jatuh hati, lagunya mas Katon Bagaskara, Yogyakarta.
Berikut liriknya:
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri ditelan deru kotamu
Walau kini kau tlah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk slalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Tiap saya mendengar lagu ini, saya seolah dibawa kembali ke malioboro, ke tugu, ke keraton, ke taman sari, ke parangtritis, ke sudut kota ini yang pernah saya jelajahi. Meskipun berat bagi saya tidak bisa kuliah di kota ini, tapi saya bersyukur pada akhirnya. Sebab dengan begitu, saya akan mengingat Yogyakarta sebagai kota dimana saya bisa melepaskan penat, bisa menjadi klangenan. Saya tidak mengingat Yogya sebagai kota dimana saya dikejar deadline tugas, waktu praktikum yang sampai malam, atau ujian yang bikin saya kalang kabut. Biarlah Yogya menjadi Yogya yang manis dan Surabaya tetaplah menjadi kota dimana saya harus nguber-nguber ilmu. Hehe..
Karena kutahu engaku begitu, Yogyakarta..
komen deh =))
ReplyDeletewaah kangen Jogja ini sepertinya, dukung Pesta Blogger di Surabaya nyok. haha
banyak lomba blog gitu lho nad. cuma nyumbang artikel doang kok, kamu kan jago merangkai kata. menang tuh pasti. kalo ada tak kasih tau entar. :P
nad, bagian dikejar deadline di jogja sangat menohok.. =.=
ReplyDeletetapi so far Jogja tetap imut kok hihihi
lagunya bikin mbrambang
wah....kayanya bermakna sekali jogja itu...:D
ReplyDelete@momo: hiks, betul mo. kecewa aku ngga bisa ke jogja :(
ReplyDeletelomba blogdetik itu ya?
@chaty: hehe, udah mulai merasakan sensasinya ya? :D
@dee: iyaaa, memang jogja itu bermakna sekali :) pernah ke jogja?
Turut menikmati khas jogja, salam dari jogja. nice post
ReplyDelete