Lelaki yang dulu mencuri mataku
Datang dengan tangan tergenggam
“Aku kembalikan hatimu, ternyata kita berbeda ukuran”
Lelaki yang dulu memenjara malam-malamku
Datang sambil menggumam
“Aku gagal, Betapapun aku menginginkan menyatukan.”
Lelaki yang dulu memunguti resahku dengan cerah berdebu
Datang dengan menunduk dan diam
“Lelaki, kita gagal. Bahkan sejak awal”
Lantas dia tergesa-gesa pergi, meninggalkan seonggok darah merah yang mengental.
Seonggok, di pojok.
Saturday, 30 October 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Haa... gambarnya lucu tapi sereemm hehehe
ReplyDeletesalam kenal Nada ;)
Nice Poem!
salam kenal juga, nura :)
ReplyDeleteterima kasih .. :D