Monday 8 July 2013

Resonansi

20:06 0 Comments
Saya tak pernah percaya pada telepati koneksi batin kecuali dengan satu orang, Ibu. Saya rasa itu wajar, karena hubungan ibu dan anak adalah hubungan darah, raga dan batin. Tapi bagaimana bisa dengan seseorang yang baru saya temui dua tahun terakhir dalam umur saya yang sudah 21 tahun saya bisa memilikinya. Atau lebih tepatnya, kamu bisa merasakannya?

Saya percaya alam dengan segala rahasia dan ritmenya, punya frekuensi yang sering kali tidak kita sadari. Seringkali kita tidak sadar kita berada pada frekuensi yang sama, batin kita berbicara dan voila! Beresonansi. Resonansi dari buku fisika adalah dua benda dengan frekuensi yang sama akan bergetar jika salah satu dari benda lain bergetar. Seperti itukah juga kamu?

Seperti itukah juga kamu?Ada sesuatu yang bergetar di hatimu saat saya membatin tentang kamu meski saya tak berkata apa-apa dan kita terpisah ratusan mil?

Dunia punya banyak misteri. Dan kamu adalah salah satu misteri besar yang pernah saya temui.

Thursday 4 July 2013

Long Way to Minions

22:38 0 Comments
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu sedang berada jauh dari kota, dengan akses jalan yang jelek sampai taksi pun enggan menuju tempatmu dan kalau naik angkutan umum butuh waktu lebih dari sejam tapi kamu pengen Despicable Me 2?

Jawabannya sederhana. Ya udah, nonton aja.

Itulah yang kami berempat lakukan kemarin malam. Setelah saya dan Luluk benar-benar tersihir oleh Banana Song para Minions (iya kami sampai hafal liriknya, hafal banget) kami mulai meracuni Dadang dan Aji untuk nonton Despicable Me 2 dan berhasil. Mereka kepingin juga.

Setelah pulang kantor, makan dan ganti baju kami bergegas berangkat ke BSD City, kota terdekat. Naik apa , Nad? NAIK ANGKOT LAH. apalagi. Perjalanan mulai jadi berat ketika jalanan macet. Let's me describe to you. Jalanan Cicangkal Serpong itu rusak parah dan tiap hari dilewati truk-truk pengangkut pasir dari Serpong menuju Jakarta. Nah, how lucky we are, kemarin adalah saat ada satu truk tronton mogok dan jalanan macet parah. Kami terjebak, supir angkot bete dan menyuruh kami pindah angkot. Kami pindah angkot dan next supir angkot bete juga. Pupus sudah harapan kami untuk nonton DM2, memutuskan balik ke LAPAN saat next supir angkot ternyata memilih jalan alternatif menuju Prancis, Perempatan Cisauk, tempat dimana kami harusnya turun dan ganti angkot lagi. Setelah nego, ternyata next supir angkot menawarkan untuk mengantarkan kami sampai ke Teras Kota, mall tempat kami akan nonton. setelah nego, jatuh harga 50ribu.
Sorry for bad picts, diambil dari atas jembatan penyeberangan :D

Itu angkot apa taksi, Nad? Iya itu angkot -__-"

Dan ketika lewat jalan alternatif, ternyata jalanan yang kami tempuh bener-bener alternatif. Sempit dan melewati perkampungan. Yang serem adalah ketika di jalanan super sempit itu, angkot kami papasan dengan angkot lain. supir angkot menepikan angkot ke sebelah kiri yang saat itu saya sadar, sebelah kiri adalah lereng tanpa pembatas jalan dan jarak kami dari lereng itu kurang dari 30cm.

Tapi selamat kan, Nad? Alhamdulilah iya, buktinya ini masih bisa posting di blog.

Sesampainya di Teras Kota dan tolah-toleh di Blitz Megaplex karena cari tempat jual tiket (this is our first time on Blitz, maklum di Surabaya cuma ada XXI), kami antri juga dan antrian sudah mengular parah. Kami sudah kehabisan tiket yang tayang jam 19.40 karena hanya tersisa baris paling depan, akhirnya pilihan jatuh pada DM2 3D jam 20.20. Tadinya agak males beli tiket 3D karena lebih mahal, tapi ternyata ngga nyesel beli tiket 3D.
Lumayan dapet seat belakang meskipun ngga di tengah :)


Sepanjang film, saya dan Luluk nggak bisa berhenti ketawa. LUCU. LUCU BANGET. Apalagi kalau bukan minions. Apalagi pas diakhir film ada lagu super lucu, Underweaaaar... Apakah itu? tonton sendiri saja. :D

Kalau dari segi cerita, menurut saya cerita lebih kuat di Despicable Me. Despicable Me 2 rasanya bener-bener menjual kelucuan dan ketololan para Minions dan itu ngga salah karena memang alasan pengen nonton DM2 ya karena Minions. Jadi meskipun plot ceritanya sangat tertebak, karena kelucuan minions I give 8 out of 10 stars for Despicable Me 2.


Monday 1 July 2013

Cicangkal, Nearest Town

01:37 0 Comments
If you have read my previous post, you'll know that I got an internship on LAPAN. So what is LAPAN and why I choose LAPAN?

LAPAN is an abreviation for Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, National Aeronautics and Space Agency. If you go to the website http://www.lapan.go.id/, you can read a brief history about LAPAN.
On 31 May 1962, Astronautics Committee formed by the First Minister of Indonesia, Ir. Juanda (as Chairman of the Board Flight RI) and RJ Salatun (as the Secretary of the Board Flight RI).
22 September 1962, the establishment of the Scientific and Military Rocket Project Early (PRIMA) Airforce affiliates and ITB. Successfully created and launched two rockets following Kartika series telemetry.
Dated 27 November 1963, the National Aeronautics and Space Agency (LAPAN) was established by Presidential Decree No. 236 of 1963 on Space agency. 
So, what's the researcher doing on LAPAN? Development and utilization of remote sensing technology, utilization of atmospheric science, climate and space, Development of aerospace technology and National aerospace policy development. 

Wait a minute, Nad. Aren't you an Informatics Engineering Student, Nad? What are you doing there?

Believe me, with this major, I can go anywhere because nowdays, all companies need IT :)
So what will I do here exactly? I still don't know yet. I write this post while I am waiting for my internship preceptor. After we meet, I'll know exactly what will I do.

So before I talk too much about my internship, I'll tell you about LAPAN's surrounding. LAPAN is located administratively on Bogor. Rumpin Sukamulya Bogor. But, it is so far from Bogor, and near from Tangerang. That's why my last station was Serpong in Tangerang, not Bogor.

On my previous post, I've talked about how the road was. How long it was. And when I said it's far, I really mean it. It's far from anywhere. Once more, F A R. To go to the nearest minimarket, I should take angkot first, only one food stalls and I bet I'll take all my breakfast, lunch and dinner there. So, when all of my friends are busy posting about their 'holyday' on Jakarta, I'm here busy searching for the nearest minimarket and food stalls :-D



But I think that's good, because actually I don't like crowded place. (Jakarta is too crowded for me). I think, LAPAN is right place for meditation since it is sooooooo quiet. :D
Guest House. Me and Luluk stay here for a month.
Well, since we arrived on Saturday while our internship starts on monday, we had Sunday to see around. Then we decided to the nearest town. Cicangkal. We bought things we need and also we go to the minimarket to fulfill our logistic.



Cicangkal Tradiotional Market
Aji also want to cut his hear to make him looks natty. We found the nearest salon from the market. Unfortonately, the 'hair stylist' was working alone while babysit her baby. Her Baby, named Apin, also called Aji as, "Papah... Papah..." :-D We never know that you have a son here, Ji :)))

Apin started to fret and cried. His mother change his diaper, but Apin still cried. Finally, Luluk offer to babysit Apin and the 'hair stylist' could continue her work.
Aji, feels handsome

Apin and Luluk
 After got his hair cutted, Aji and us decided to have a lunch on cafetaria and these are all we got for lunch.
Rp15.000 for meatball soup and tropical fruit soup
 After that, we went to minimarket. bought some stuffs and snack, and back to LAPAN. We had to wait for about 30 minutes on dusty road for Angkot to bring us back to LAPAN.
Aji and Dadang in front of MESS