Timeline facebook saya
sedang dipenuhi oleh status-status lawas yang digemparkan lagi. Semacam
nostalgia maya, apa yang kita lakukan 4 atau 5 tahun silam. Apa yang kita tulis
dan bagaimana menulisnya. Ada beberapa yang alay, ada beberapa yang memang tidak
melewati fase alay ( setidaknya di facebook, entah di friendster). Melihat ini, saya yang lagi
belajar untuk TA sekaligus belajar UAS Jaringan Multimedia (penting banget ini ditulis, biar kesannya ngga online tanpa
guna doang :D ) membuka kembali facebook saya sekitar tahun 2009. Awal saya
mulai rajin posting di facebook, menulis note, say hi dengan teman-teman dan
juga soal asmara. Namanya juga remaja, kala itu sih. (sekarang masih remaja
belasan tahun juga kok, tenang aja)
Nostalgia ini maya
ternyata membangkitkan kenangan. Semacam kenangan yang mati suri, tidak saya
matikan tapi mati sendiri karena waktu. Saya jadi ingat saya pernah jatuh
cinta, saya pernah begitu bahagia dan termehek-mehek mewujudkannya dalam
tulisan yang melodrama. Beberapa orang menyukai tulisan saya yang menye-menye
itu, menyentuh hati kata mereka. Buat saya, kata-kata saat itu masih jauh dari
menggambarkan apa yang sebenarnya saya rasakan. Kata-kata sering kehabisan
bentuk dalam mewujudkan kembali perasaan. Atau memang pada dasarnya, kata kalah
dengan rasa.
Nostalgia itu juga
beranjak bagaimana saya patah hati dan suprisingly cepet sekali move on.
Huahahahahahahaha (Sorry to say). Tapi ini memang proses move on yang cepat.
Tapi bukan berarti saya melupakan kenangan. Buat saya, semua orang yang saya
temui membentuk saya menjadi orang yang sekarang ini. Saya menjaga hubungan
baik dengan orang-orang dari masa lalu (ada yang saya block karena memang
totally annoying). Saya menjaga hubungan ini karena pada dasarnya saya percaya,
masa lalu bukan musuh. Ia adalah teman yang arif dan bijak untuk berdiskusi
tentang masa depan.
Alhamdulilah saya bisa
menyimpan kenangan dengan baik tanpa perlu menyimpan rasa yang melekat pada
kenangan itu. Saya hanya tersenyum kecil mengingat kembali semua proses saya
menjadi seperti ini. And for that, I am blessed. Thank you.
Terima kasih telah
membantu saya berproses menjadi sekarang ini. Ada yang membantu saya jadi juara
baca puisi, ada yang membantu saya belajar bahasa Arab, ada yang mengenalkan
saya pada Soe Hok Gie dan sekarang ada yang menemani saya menjadi Google
Student Ambassador dan menemani saya ngoding. Terimakasih.
Memori memang suka
melambai-lambai kepada kita, seperti kawan lama yang mengajak berbincang.
Sesekali ia perlu diakrabi karena kenangan adalah kawan yang bijak. Tapi jangan
sampai terjebak. Jangan sampai hidup dalam masa lalu.
Itu pula yang sekarang
terjadi. Saya undur diri dari kenangan dan kembali ke masa kini. Kembali duduk
di Laboratorium Pemrogaman, mulai mengerjakan TA dan duduk bersama masa ini,
saat ini. Yang sangat saya syukuri. Kamu.
No comments:
Post a Comment
jangan cuma baca, tapi komen juga ya