Saya awalnya agak bingung blog ini mau saya bikin seperti apa. Apa hendak saya bikin dengan gaya penulisan yang kocak sepeti blog-blog lain yang sedang menjamur atau akan saya buat ‘berat’ dengan cerita yang dikemas penuh perenungan dan senantiasa taat pada EYD.
Awal-awal ngeblog, saya biarkan berbulan-bulan blog saya ini terkatung-katung sebab bingung mau saya isi apa. Lalu saat saya sedang ‘ gila-gilanya ‘ , teman saya menyarankan saya untuk ngeblog saja. “Sebarkan kekoyaan*mu di blog,” kata teman saya (koya adalah idiom kami untuk menyebut kegilaan). Kekoyaan itu bisa anda lihat disini. Akhirnya saya menulis tentang hari-hari saya di sekolah dengan model lucu-lucuan. Tapi itupun tak bertahan lama, saya merasa nggak comfort, merasa dipaksakan gitu deh.
Lalu akhirnya muncul ide untuk memajang cerpen dan puisi saya di blog. Daripada kosong, begitu pikir saya. Hasilnya lumayan lah, nggak kosong-kosong banget. Mendadak saya jadi mellow, muncullah tulisan tentang ibu, abah dan terima kasih. Sekarang saya bingung lagi mau menulis seperti apa.
Saya melihat di beberapa blog kerabat saya, para wanita kebanyakan membagikan resep. Hmm, menarik sebenarnya. Sayang saya hanya tahu menghabiskan makanan tanpa bisa membuatnya.hehehe... lalu ada juga yang membagi-bagikan ilmunya. Entah tentang komputer, entah tentang web, tentang apapun lah sambil membagi link-link juga.
Lha saya ini nggak punya apa-apa. Ilmu juga masih cethek. Secara masih kelas 2 SMA. Ngaji kitab juga baru sampai Qowaid dan Maqsud. Mau ngomong tentang agama masih belum pantas rasanya apalagi pakai dalil segala. Dua kitab yang baru saja saya sebut itu membahas gramatikal arab. Tentang fiqh juga ilmu saya masih cethek. Baru kemarin ngaji ushul fiqh, itupun baru sampai bab ‘al-umuru bimaqosidiha‘ yang kalau saya terjemahkan bebas artinya segala perkara itu bergantung kepada niatnya. Atau kalau saya maknai gandulan – ini bukan gandul pepaya itu ya..^^, maksudnya gandul itu cara maknai konvensional kitab kuning – utawi perkara iku kelawan sejane. Salahkah? Kalo salah harap dibenarkan. Maklum ilmu masih cethek.
Ngomong-ngomong niat, saya jadi berpikir kembali apa sebenarnya niat saya ngeblog. Sekedara gaya-gayaan, buang-buang duit buat ke warnet, membagi cerita keseharian saya yang sungguh tak penting atau memang saya butuh sesuatu untuk disampaikan? Saya mulai tersadarkan * hasyah.. bahasa sok tinggi*, buat apa saya aktif ngeblog? Jawabannya adalah untuk menyampaikan uneg-uneg saya. Untuk membagi apa yang saya tahu. Saya masih sangat sadar, pembaca blog ini masih begitu minim. Keefektivan menyampaikan aspirasi *berasa pemilu* lewat media blog belum begitu maksimal. Tapi tak apalah, toh membangun jaringan memang harus dimulai dari sedikit. Dan saya yakin semua ini tak sia-sia. Daripada saya hanya diam sambil nonton televisi atau Cuma baca majalah remaja. Sungguh saya tidak ingin menjadi seperti itu.
Saya putuskan saya akan menulis sesuai dengan hati nurani *nggak ada hubungannya dengan partai ya..*. Apa yang ada dibenak saya, saya sampaikan saja. Saya bagi saja. Siapa tahu bisa berbagi ilmu, berdiskusi dan menambah ilmu saya yang masih sangat cethek ini. Mari saling belajar!
Thursday, 9 April 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Isilah blog apa adanya sesuai dengan apa yang kita kerjakan sehari-hari. Itu jauh lebih kuat dari apapun....
ReplyDelete