Saya makin percaya ngomong itu memang jauh lebih mudah
daripada bertindak, menyuruh lebih enteng daripada mencontohkan dan
menginspirasi jauh lebih sulit dari sekadar memberi instruksi.
Semua ini berawal dari dua minggu lalu. Salah seorang kawan
saya meminta saya membantunya menjadi narasumber pelatihan jurnalistik di salah
satu MAN di Jombang. Saya merasa bingung, dengan latar belakang keilmuan saya
yang ngga ada jurnalistiknya sama sekali ini, saya mau kasih materi apa?
“Blog.” Teman saya itu menjawab dengan ringkas.
“Kita arahkan jadi semacam citizen journalism gitu, Nad”. Oke,
saya setuju. Materi soal jurnalistik termasuk citizen journalism itu bagian
kawan saya sementara saya cukup soal blog. Tapi pengetahuan blog macam apa yang
akan saya bagi?
Akhirnya, saya membagikan pengalaman ngeblog beserta
keuntungannya dan juga motivasi biar para peserta pelatihan itu rajin ngeblog. Di
akhir materi saya meninggalkan contact person berupa akun twitter.
Selang beberapa hari, ada satu peserta yang mengontak saya
via twitter
Saya merasa malu, blog saya ini rasanya sudah lama sekali
jamuran. Saya malu, mengajak mereka rajin ngeblog sementara saya masih mengeluh
dengan tugas kuliah yang bejibun padahal tiap hari juga ngetwit terus.
iya, saya sendiri susah konsisten :( |
saya juga sering kehilangan semangat :( |
#notedToMySelf |
Terima kasih ya adek-adek, setiap ingat kalian saya jadi
ingat untuk ngeblog.
Saya jadi sadar lebih baik bertindak daripada sekadar
bicara, lebih baik mencontohkan daripada menyuruh dan lebih baik menginspirasi
daripada menginstruksi.
hehehe, ayooo, rajin ngeblog lagi ;)
ReplyDeleteidem sama posting ini...kalo bisa diretweet di blog, saya retweet.
ReplyDeleteOK, intinya memang lebih sulit konsisten ketimbang memulai
kalimat terakhir sudah ku tweet di twitter :D :x
ReplyDeleteLebih susah mempertahankan daripada memulai. Tapi kalau tidak memulai bagaimana mempertahankan? :)
ReplyDelete