Sunday, 11 September 2011

My Name is Nada and I'm not a boy

Suatu obrolan di kampus. Saya dan teman-teman sedang asyik berdiskusi hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu jam sembilan kurang. Saya berdehem,”ehem, jam malem cewek nih. Udahan yuk diskusinya, lanjut besok”. Seorang teman *yang sangat kejam* nyeletuk,”Lho, disini kan cowok semua”. Kemudian dia dan yang lain tertawa puas. Puas.

Belum lagi waktu kemarin saya mboncengin temen saya. Kebetulan temen saya itu, sebut saja si A, adalah cowok. *oke, dia cukup geje untuk minta diboncengin cewek* sampe kemudian ada teman saya menyalip dari belakang. Sebut saja dia si B, dengan pedenya dia bilang,”Lho, ternyata Nada. Aku kira cowok”.

Bukan hanya sekali dua kali saya diperlakukan tak senonoh semacam itu. Dianggap sebagai cowok. Hello! Saya cewek, berjilbab lagi. *geregetan*

Sampai akhirnya seorang temen cewek bilang dengan santainya kepada saya,”Lha kamu tomboi begitu, slengekan, gimana ngga kaya cowok”.

JLEB. Jadi ternyata sikap saya yang tidak kalem sama sekali ini membuat orang-orang menyangsikan feminitas saya apalagi di  institut teknik yang mayoritas mahasiswanya adalah cowok. Saya semakin tersudutkan.. *nangis di sudut kelas*

Saya kemudian *menghajar* memaklumi teman-teman saya, dan berusaha memperbaiki diri. Tampil lebih kalem, lebih girly. Yang saya ngga bisa maklum adalah orang-orang yang mengira saya cowok karena nama saya. Sekali lagi, Nama saya.

Jadi pernah ada orang yang karena suatu urusan berkomunikasi dengan saya via sms. Orang tersebut belum pernah bertemu saya sebelumnya. Setelah beberapa hari, orang tersebut menelpon saya.
Dia: halo, ini nada haroen?
Saya : ya, ini nada.
Dia : lho, saya mau bicara sama nada.
Saya : ya, saya ini nada.
Dia : ini nada apa CEWEKNYA nada sih?
Saya : YA INI NADA.
Dia : Oh, jadi nada itu CEWEK ya.. HAHAHA, saya kira cowok sih soalnya namanya pake HAROEN.

Kalau saat itu dia di hadapan saya, udah saya ceburin dia ke rawa ITS. *emosi*

Trus ada lagi, ada orang kirim saya email. Undangan penelitian. Saya jelas kaget karena bidang penelitian tersebut bukanlah bidang saya. Saya akhirnya kirim balik untuk konfirmasi. Email balasan dari orang tersebut minta maaf bahwa dia salah kirim email dan parahnya dia menyebut saya MAS HARUN, ya Mas HARUN!

Saya masih ngga habis pikir kenapa nama Nada bisa terdengar seperti cowok. Saya yang salah otau orang-orang itu mengalami disorientasi..

Well, tapi saya akhirnya memaafkan orang-orang semacam itu. Semoga Tuhan segera memasukkan orang-orang tersebut ke surgaNya, segera saja *doa jahat tapi baik*

Nah, hari ini, kebetulan saya pakai Rok coklat dan kemeja pink juga jilbab dengan warna yang sama, warna pink. Komentar teman saya: “Wah, Nada ya? Sejak kapan pakai pink?”
“Tumben dek hari ini feminim sekali.” *blushing* :">

Komen yang paling ngeselin,” kamu kok gayanya ngga bisa ditebak gitu nad, kemarin tomboy abis, Sekarang jadi necis”. :-|

sungguh tega wajah kalem begini disebut tomboy :D



8 comments:

  1. Senasib nad :|
    pas sys aku nggak ditulungi, malah nyletuk 'wah iki lanang iso manjat dhewe' #sedih =((

    ReplyDelete
  2. arek-arek iku ancene jahat ambek awak dewe mbak tor =((

    ReplyDelete
  3. Keren Nad kisahnya :))

    Semoga saja tidak ada yang mengira saad itu perempuan :))

    ReplyDelete
  4. hahhaahahaha... langsung sabar ya Bu :D

    ReplyDelete
  5. mas saad: keren darimana ya ~x( asal akunnya ngga ganti jadi kamuitucewek kayaknya masih wajar, masih dikira cowok mas. :))
    luluk: iyaaa, aku kan selalu sabaar :D

    ReplyDelete
  6. sumpah nad...aku ngakak terus... :D
    dasar tomboi.. :p

    ReplyDelete
  7. ijin ketawa mas harun, eh mbak harun. x(

    ReplyDelete
  8. mas, salah emoticon, ijin ganti ya.=))

    ReplyDelete

jangan cuma baca, tapi komen juga ya