Friday, 29 July 2011

holiday wholeday part 2

00:18 5 Comments

Surabaya-Magelang-Temanggung-Jepara-Karimun Jawa-Jakarta-Temanggung-Magelang-Malang-Surabaya-Temanggung-Surabaya-Jakarta-Jogja-Temanggung.
peta dari mbah gugel

Itulah liburan saya selama sebulan ini. Liburan memang sebulan tapi saya seolah cuma singgah sejenak di rumah, di Temanggung. Di Magelang, selain acara keluarga, saya sempat jalan-jalan bersama sepupu sekaligus sahabat terbaik saya, sista Wava. Jalan-jalan di kota Magelang sama halnya membangkitkan kenangan masa SMA. Sudut-sudut kota itu menjadi saksi bagaimana saya menjadi remaja.

Kemudian, Malang. Masih bersama sista Wava. Saya menemaninya menyelesaikan urusan administrasi kampus. Pemberkasan, begitu istilah yang dipakai oleh Universitas Brawijaya. Tempat sepupu saya kini menjadi mahasiswa baru jurusan Sastra Jepang. Tampaknya, mulai semester depan saya akan lebih sering main ke Malang. Hehe..

Setelah itu Surabaya, nothing special. Menyelesaikan urusan kampus dan Kompas. Seperti biasa.

Selanjutnya Jakarta. Dalam waktu kurang dari dua minggu saya ke Jakarta dua kali. Yang pertama, menemani Ibu saya kondangan di Hotel Sahid. Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj ngunduh mantu dan Ibu saya diundang. Rencana awal, kakak saya yang akan menemani. Namun karena ternyata kakak saya, Mas Ova, harus KKN, jadilah saya menggantikan. Saya nggak kemana-mana saat itu, selain di hotel dan ke kantor PBNU, kantor kakak saya, Mas Nabil. Lumayan juga ikut kondangan, saya bisa lihat Ruth Sahanaya dan Once manggung. Lumayan juga performa mereka—bukan lumayan lagi ding, tapi WOW—apalagi live begitu. Haha.

Karena yang punya gawe adalah seorang ketua PBNU, undangan yang hadir benar-benar kelas atas—kecuali saya. Haha. Semua menteri hadir dan terlebih lagi mantu Pak Said adalah adik dari Menteri PDT. Dan tak Cuma menteri, presiden dan wakilnya pun hadir. Kamu nggak minta foto atau salaman, Nad? Ogah. *sok jual mahal* kalau rasanya patut, saya malah pengen demo, mumpung petinggi negara semua hadir. Pasti didengar, tapi soal ditanggapi, lain lagi.

Namun karena saya sedang menemani Ibu, rencana gila itu urung saya lakukan.

Perjalanan saya ke Jakarta berikutnya adalah perjalanan dinas Kompas Kampus * hasyah*. Setelah mengadakan Campus Competition di tiga kota, Medan, Jakarta dan Surabaya Minggu kemarin ini adalah awarding day. Saya sebagai volunter Kompas Kampus bersama 5 teman saya yang lain berangkat dari Surabaya. Lumayan juga lah, pas Awarding day nonton konser gratis. Ada Morgan Bis Abend—band baru yang jazzy banget— para personelnya alumnus Kompas Muda, ada boyband 3in1—jangan bayangkan mereka sama kayak SM*SH—yang dancenya keren abis. Gimana ngga keren karena basic personelnya dari karate, cappoeira dan break dance. I mean, they really dance. They really do and they’re really a man. Dengan badan yang sixpack lumayan lah bisa buat saya dan temen-teman cewek jerit-jerit heboh karena girang. Dan yang terakhir ada Saykoji. Untuk yang terakhir ini, kayaknya saya ngga perlu cerita perform panggung mereka. Yang pasti, keren!
bersama volunteer dan tim surabaya-malang. ITS juara dua lhoo :)

Selain datang ke awarding day, saya juga sempat ke Kota Toea. Sayangnya waktu saya datang, Kota Toea sedang crowded sekali. Ada semacam festival dengan panggung dan stand-stand jualan yang banyak banget. Sialnya lagi, museum Fatahillah sudah tutup. Dengan kondisi yang crowded itu, susah juga cari background foto untuk nuansa oldies. Kayaknya ini isyarat Tuhan, saya harus ke Kota Toea lagi suatu hari nanti. Entah untuk liburan atau malah foto prewedding. Haha.
di kota toea :)
dan cerita liburan saya masih ada satu lagi :D

Thursday, 28 July 2011

holiday wholeday part 1

07:39 7 Comments

Saya menyebut liburan kuliah saya kali ini sebagai traveling yang sebenarnya. Bermula dari awal liburan, begitu UAS saya selesai, saya langsung meluncur ke karimun jawa bersama tante saya yang masih berjiwa muda. Pengalaman itu menjadi sangat menarik buat saya karena untuk pertama kalinya saya akan naik kapal, untuk pertama kalinya saya akan menjejakkan kaki di luar Jawa. Dan saya ngga kecewa sebab Karimun Jawa luar biasa memesona!

Berbeda dengan pantai-pantai pesisir selatan Jawa dengan ombak-ombak besar yang pernah saya datangi, laut Jawa di sekeliling Karimun Jawa sangat tenang ketika saya tiba disana. Saya rupanya cukup beruntung mengalami pelayaran dengan laut yang ‘lembek’, istilah orang Karimun untuk laut yang tenang.

Setelah perjalanan enam jam di kapal ekonomi, akhirnya saya tiba di dermaga Karimun Jawa. Saya sudah di sambut oleh agen wisata—ya, saya memilih menggunakan jasa agen. Meskipun tidak murah sekali, tapi lumayanlah untuk kantong mahasiswi—dengan es kelapa muda dingin. di sana saya di kelompokkan bersama wisatawan lokal lain yang menggunakan jasa agen wisata yang sama.

Dengan membayar Rp 450000, saya sudah dapat tiket kapal PP, biaya penginapan di homestay, makan selama 3 hari 3 malam, sewa kapal, sewa alat-alat snorkeling, sewa guide, dan tentunya dokumentasi foto underwater dan upwater.

Karimun jawa adalah kepulauan di laut Jawa yang masih termasuk wilayah kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Terdiri dari 27 pulau namun hanya 5 pulau yang dihuni. Dari 27 pulau tersebut saya berkesempatan mengunjungi 6 pulau, pulau Karimun Jawa itu sendiri, pulau Kecil, pulau Cemara Besar, pulau Cemara Kecil, pulau Menjangan kecil dan pulau Gosong. Selain pulau Karimun Jawa, pulau-pulau yang saya kunjungi adalah pulau-pulau tak berpenghuni.
nemo, bukti saya sampai karimun jawa dan terumbu karang yang cantik

jump-jump-jump on Gosong Island!

Laut yang dangkal dan jernih, membuat snorkeling menjadi aktivitas wajib tiap perahu ditambatkan. Kadang saya snorkeling di dekat pantai, kadang pula di tengah laut. Bergantung pada terumbu karang mana yang bagus untuk dilihat. Sayangnya karena saya tidak bisa berenang dan mengandalkan pelampung untuk snorkeling, saya ngga bisa dapat foto bagus di atas karang. Tapi saya sudah cukup puas bisa melihat langsung ratusan macam ikan berenang di rumah asalnya, bermain-main di sela-sela terumbu karang yang beraneka warna dan bentuk, dan merasakan birunya laut dan jernihnya langit. Pasir-pasir pantai yang rata-rata adalah pasir putih memukau saya. Dan karena pada dasarnya saya tidak suka tempat-tempat crowded, pantai-pantai itu jadi terasa seperti surga. Hanya ada saya dan rombongan kecil saya dan pantai-pantai tropis itu kami nikmati sendiri.

Saat malam, saya menyempatkan diri ke dermaga Karimun Jawa yang sepi. Di sana, saya merebahkan badan, memandang langit. Beruntung langit sedang cerah, berjuta bintang seolah dihamparkan bagai permadani. Yang luar biasa, permadani itu berkelip dan seolah bergerak. Yang membuat saya terkenang, deburan-deburan ombak yang melebur tepat di bawah saya. Dan angin laut terasa begitu syahdu membelai.

Meskipun Karimun Jawa dan keindahan laut dan pantainya begitu memukau saya, tinggal terlalu lama akan menimbulkan kejenuhan. Sebab wisata di Karimun Jawa masih melulu snorkeling dan pantai. Jadi untuk anda yang berencana berlibur kesana, saya rasa 3 hari adalah waktu yang cukup.

Setelah 3 hari yang indah itu, liburan saya masih belum berakhir..

Wednesday, 20 July 2011

Karena jadi orang itu harus jadi orang baik, Dek..

13:17 6 Comments
Saya sedang baca koran waktu sepupu kecil saya yang berumur 4 tahun mendekat. Namanya Fahim, anaknya tampan dan cerdas. Dia menyodorkan satu butir kelengkeng kepada saya,”Mbak Nada, bukain dong”.

Saya mengupaskan kelengkeng itu untuk Fahim. Dengan polosnya dan tanpa saya duga, si Fahim bertanya,

”Mbak Nada kok baik hati sih?”

Friday, 1 July 2011

percakapan dua manusia lewat senja ; sebuah puisi

08:51 6 Comments

Bukan pada senja-senja gerimis itu aku menaruh harap
Bukan pula pada pagi-pagi berkabut tipis aku menyelinap
Bukan juga pada senyummu yang menyembuhkan ratap aku terkesiap

Berulang kali sudah kunasehati hati, kamu dan segala lingkar cahaya adalah niscaya
Kamu dan segala baik dan senyum, bukanlah cinta
Lalu tak ada guna menjaga hati yang berbunga-bunga

Berteman sudah, isyaratmu
Bersahabatlah, pintaku

Hujan kemudian semakin deras
Melunturkan ngilu yang sudah terkuras
Namun katamu membuat semua makin terasa meranggas
”Gadis, aku tak jatuh cinta padamu karena aku yang tak pantas”

Lelaki, sedemikiankah aku tak patut dihargai bahkan untuk sekadar ucapan terima kasih meski kasihku tak pernah sampai?

termangu di teras rumah, di teras hati


Ngadirejo, awal Juli 2011


Puisi yang terlintas begitu saja dan jemari saya menuntut saya menuliskannya..