Surabaya-Magelang-Temanggung-Jepara-Karimun Jawa-Jakarta-Temanggung-Magelang-Malang-Surabaya-Temanggung-Surabaya-Jakarta-Jogja-Temanggung.
peta dari mbah gugel |
Itulah liburan saya selama sebulan ini. Liburan memang sebulan tapi saya seolah cuma singgah sejenak di rumah, di Temanggung. Di Magelang, selain acara keluarga, saya sempat jalan-jalan bersama sepupu sekaligus sahabat terbaik saya, sista Wava. Jalan-jalan di kota Magelang sama halnya membangkitkan kenangan masa SMA. Sudut-sudut kota itu menjadi saksi bagaimana saya menjadi remaja.
Kemudian, Malang. Masih bersama sista Wava. Saya menemaninya menyelesaikan urusan administrasi kampus. Pemberkasan, begitu istilah yang dipakai oleh Universitas Brawijaya. Tempat sepupu saya kini menjadi mahasiswa baru jurusan Sastra Jepang. Tampaknya, mulai semester depan saya akan lebih sering main ke Malang. Hehe..
Setelah itu Surabaya, nothing special. Menyelesaikan urusan kampus dan Kompas. Seperti biasa.
Selanjutnya Jakarta. Dalam waktu kurang dari dua minggu saya ke Jakarta dua kali. Yang pertama, menemani Ibu saya kondangan di Hotel Sahid. Ketua PBNU, KH Said Aqil Siradj ngunduh mantu dan Ibu saya diundang. Rencana awal, kakak saya yang akan menemani. Namun karena ternyata kakak saya, Mas Ova, harus KKN, jadilah saya menggantikan. Saya nggak kemana-mana saat itu, selain di hotel dan ke kantor PBNU, kantor kakak saya, Mas Nabil. Lumayan juga ikut kondangan, saya bisa lihat Ruth Sahanaya dan Once manggung. Lumayan juga performa mereka—bukan lumayan lagi ding, tapi WOW—apalagi live begitu. Haha.
Karena yang punya gawe adalah seorang ketua PBNU, undangan yang hadir benar-benar kelas atas—kecuali saya. Haha. Semua menteri hadir dan terlebih lagi mantu Pak Said adalah adik dari Menteri PDT. Dan tak Cuma menteri, presiden dan wakilnya pun hadir. Kamu nggak minta foto atau salaman, Nad? Ogah. *sok jual mahal* kalau rasanya patut, saya malah pengen demo, mumpung petinggi negara semua hadir. Pasti didengar, tapi soal ditanggapi, lain lagi.
Namun karena saya sedang menemani Ibu, rencana gila itu urung saya lakukan.
Perjalanan saya ke Jakarta berikutnya adalah perjalanan dinas Kompas Kampus * hasyah*. Setelah mengadakan Campus Competition di tiga kota, Medan, Jakarta dan Surabaya Minggu kemarin ini adalah awarding day. Saya sebagai volunter Kompas Kampus bersama 5 teman saya yang lain berangkat dari Surabaya. Lumayan juga lah, pas Awarding day nonton konser gratis. Ada Morgan Bis Abend—band baru yang jazzy banget— para personelnya alumnus Kompas Muda, ada boyband 3in1—jangan bayangkan mereka sama kayak SM*SH—yang dancenya keren abis. Gimana ngga keren karena basic personelnya dari karate, cappoeira dan break dance. I mean, they really dance. They really do and they’re really a man. Dengan badan yang sixpack lumayan lah bisa buat saya dan temen-teman cewek jerit-jerit heboh karena girang. Dan yang terakhir ada Saykoji. Untuk yang terakhir ini, kayaknya saya ngga perlu cerita perform panggung mereka. Yang pasti, keren!
bersama volunteer dan tim surabaya-malang. ITS juara dua lhoo :) |
Selain datang ke awarding day, saya juga sempat ke Kota Toea. Sayangnya waktu saya datang, Kota Toea sedang crowded sekali. Ada semacam festival dengan panggung dan stand-stand jualan yang banyak banget. Sialnya lagi, museum Fatahillah sudah tutup. Dengan kondisi yang crowded itu, susah juga cari background foto untuk nuansa oldies. Kayaknya ini isyarat Tuhan, saya harus ke Kota Toea lagi suatu hari nanti. Entah untuk liburan atau malah foto prewedding. Haha.
di kota toea :) |
dan cerita liburan saya masih ada satu lagi :D