ah,senyum..
memang tak bisa di nujum..
amarah yang kemarin meledakkan tangis
kini oleh kalian ditepis manis..
ah,senja..
cahaya temaram yang selalu sampaikan simfoni warna
tanpa ia,mana siap aku menyambut malam
dalam isak yang tersulam
ah,bunda. .
maafkan ananda tiada dapat dipercaya. .
bukan salah bunda,,jika aku kembali mendapat murka..
ah,bunda
kenapa ah yang kau ucap tampak gerah?
pertanda lelahkah?
jangan bunda,aku masih butuh amarahmu
agar aku tak menjadi jalang baru
ah,bunda
ah,cinta..
Sunday, 1 March 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
jangan cuma baca, tapi komen juga ya