I Love Somebody
deknada
22:03
0 Comments
Saya mencintai seseorang, seseorang yang dekat dengan kehidupan saya. meski kami jarang mengatakan saling mencintai, saya tahu persis dia mencintai saya dan saya pun juga merasakan yang sama.
bahkan sering, saya merasa dia lebih mencintai saya daripada saya mencintainya. Namun, saya sering mengecewakannya. Saya sering membuatnya marah dan kecewa atas pilihan saya meski dia tak pernah berkata, "Nada, kamu sangat mengecewakan". percaya atau tidak, dia tidak pernah mengatakan hal itu kepada saya.
Dia adalah orang yang begitu memahami saya sejak dulu, dia selalu mengerti bagaimana menyikapi seorang Nada dan memberikan cinta dalam porsi yang pas, bahkan kadang lebih.
beberapa kali, bahkan dulu, tiap hari saya sering kesal padanya begitu pula dia. Saya merasa dia terlalu benyak membuat peraturan dan saya harus dibuat patuh. belakangan, saya baru sadar, itu semua karena dia mencintai saya dan tak ingin saya 'jatuh'. hanya terkadang kami saling tak memahami bahasa masing-masing.
dia mencintai saya tanpa tendensi apa-apa, dia tak pernah meminta apa-apa dari saya. dia ingin saya bahagia, itu saja.
sangking luar biasa rasa cintanya itu, sehingga saya kadang sulit memahami betapa kompleks rasa cintanya, betapa luar biasa kasih tulusnya.
betapa saya belum dapat membalas dengan cinta yang sebanding.
saya terlalu sering memikirkan apa yang saya sukai, bukan apa yang bisa membuat saya bahagia sekarang dan nanti, memikirkan sesuatu yang sungguh membuat dia bahagia pula. saya belum dapat mencintai dengan tulus, seperti dia mencintai saya selama ini.
mengapa saya bisa mencintainya adalah pertanyaan yang tidak sebanding dengan pertanyaan "Mengapa dia bisa begitu mencintai saya yang tidak pernah memberikan apa-apa?"
karena saya, adalah anaknya.
Karena dia adalah Ibu, wanita luar biasa yang berhasil membesarkan LIMA ANAK sendirian.
Karena dia adalah Ibu, wanita yang sangat berarti dan paling penting dalam hidup saya.
Ibu dengan tulus dan sepenuh hati saya katakan,
" SAYA MENCINTAIMU".
bahkan sering, saya merasa dia lebih mencintai saya daripada saya mencintainya. Namun, saya sering mengecewakannya. Saya sering membuatnya marah dan kecewa atas pilihan saya meski dia tak pernah berkata, "Nada, kamu sangat mengecewakan". percaya atau tidak, dia tidak pernah mengatakan hal itu kepada saya.
Dia adalah orang yang begitu memahami saya sejak dulu, dia selalu mengerti bagaimana menyikapi seorang Nada dan memberikan cinta dalam porsi yang pas, bahkan kadang lebih.
beberapa kali, bahkan dulu, tiap hari saya sering kesal padanya begitu pula dia. Saya merasa dia terlalu benyak membuat peraturan dan saya harus dibuat patuh. belakangan, saya baru sadar, itu semua karena dia mencintai saya dan tak ingin saya 'jatuh'. hanya terkadang kami saling tak memahami bahasa masing-masing.
dia mencintai saya tanpa tendensi apa-apa, dia tak pernah meminta apa-apa dari saya. dia ingin saya bahagia, itu saja.
sangking luar biasa rasa cintanya itu, sehingga saya kadang sulit memahami betapa kompleks rasa cintanya, betapa luar biasa kasih tulusnya.
betapa saya belum dapat membalas dengan cinta yang sebanding.
saya terlalu sering memikirkan apa yang saya sukai, bukan apa yang bisa membuat saya bahagia sekarang dan nanti, memikirkan sesuatu yang sungguh membuat dia bahagia pula. saya belum dapat mencintai dengan tulus, seperti dia mencintai saya selama ini.
mengapa saya bisa mencintainya adalah pertanyaan yang tidak sebanding dengan pertanyaan "Mengapa dia bisa begitu mencintai saya yang tidak pernah memberikan apa-apa?"
karena saya, adalah anaknya.
Karena dia adalah Ibu, wanita luar biasa yang berhasil membesarkan LIMA ANAK sendirian.
Karena dia adalah Ibu, wanita yang sangat berarti dan paling penting dalam hidup saya.
Ibu dengan tulus dan sepenuh hati saya katakan,
" SAYA MENCINTAIMU".