Pernah merasakan gimana transportasi menjadi tonggak kehidupan rakyat kecil? Kalau iya, coba deh sekali-kali naik kereta kelas ekonomi.
Emang kenapa?
Emang kenapa?
Alasan pertama
Tiketnya murah sekali. Bayangkan, tiket Surabaya-Jogja hanya 19500. ekonomis sekali kan? Harga sekian sangat terjangkau untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Saat kemarin saya naik kereta ekonomi sepulang dari Surabaya, rata-rata penumpang memang para penumpang kelas menengah ke bawah. Waktu saya penumpang di samping saya, mengapa dia memilih naik kereta? Jawabnya sederhana, murah dan cepat. Dia juga tidak pernah naik bus atau kereta bisnis atau eksekutif untuk pulang tiap bulan di rumahnya di Solo.
Jika dibandingkan dengan tiket bus AC, saya ambil contoh bus EKA, jarak Magelang-Surabaya dihargai 72000. tiket kereta eksekutif Jogja-Surabaya malah 85.000. mahal bener deh..
Selain itu, naik kereta jauh lebih cepat daripada naik bus. *Ya iyalaaaaah*
Perjalanan Surabaya-Jogja ditempuh dalam waktu 6,5 jam karena banyak crash dengan kereta lain. jadi crash itu macam ini, rel kan Cuma satu jalur, kalau ada kereta dengan kasta lebih tinggi lewat pada waktu bersamaan, kereta dengan kasta lebih tinggi harus didahulukan. Ekonomi belakangan.
Kalau naik eksekutif Surabaya-Jogja hanya 5 jam, tidak terpaut terlalu jauh kan?
Sedangkan jika menggunakan bus, jarak tempuh bisa 8 jam. Ukuran bis patas saja selama itu, apalagi bus ekonomi? Oh, tak terbayangkan..
Alasan kedua
Ada banyak sekali orang yang mencari penghidupan sebagai penjual asongan di dalam kereta. Dari penjual kacang rebus, ayam panggang, minuman dingin, kipas, sampe penjual pohon mangga ada lho! Serius! Ada satu lagi penjual, tapi saya ngga tahu dagangannya ini sebenarnya apa. Dari foto dibawah, mungkin ada yang tahu, apakah nama dan kegunaan benda tersebut?
Jika dibandingkan dengan tiket bus AC, saya ambil contoh bus EKA, jarak Magelang-Surabaya dihargai 72000. tiket kereta eksekutif Jogja-Surabaya malah 85.000. mahal bener deh..
Selain itu, naik kereta jauh lebih cepat daripada naik bus. *Ya iyalaaaaah*
Perjalanan Surabaya-Jogja ditempuh dalam waktu 6,5 jam karena banyak crash dengan kereta lain. jadi crash itu macam ini, rel kan Cuma satu jalur, kalau ada kereta dengan kasta lebih tinggi lewat pada waktu bersamaan, kereta dengan kasta lebih tinggi harus didahulukan. Ekonomi belakangan.
Kalau naik eksekutif Surabaya-Jogja hanya 5 jam, tidak terpaut terlalu jauh kan?
Sedangkan jika menggunakan bus, jarak tempuh bisa 8 jam. Ukuran bis patas saja selama itu, apalagi bus ekonomi? Oh, tak terbayangkan..
Alasan kedua
Ada banyak sekali orang yang mencari penghidupan sebagai penjual asongan di dalam kereta. Dari penjual kacang rebus, ayam panggang, minuman dingin, kipas, sampe penjual pohon mangga ada lho! Serius! Ada satu lagi penjual, tapi saya ngga tahu dagangannya ini sebenarnya apa. Dari foto dibawah, mungkin ada yang tahu, apakah nama dan kegunaan benda tersebut?
saya nggak tahu ini benda apa..
Oke, kembali ke para penjual. Kalau saya hitung secara kasar, ada lebih dari 100 penjual hilir mudik di gerbong selama perjalanan. Sudah bisa ditebak, tentulah para penjual ini golongan wong cilik.
Glek, saya jadi ngerasain gimana susahnya cari duit deh. Kasian juga lihat mereka, tapi karena mereka tampak enjoy jadi tidak layak untuk dikasihani. Terlebih lagi, mau beli juga duit saya mepet. Hehe..
Kalau masih ragu naik kereta ekonomi, percaya deh sama saya. Aman kok. Asal kita bisa jaga diri dan nggak membawa bawaan terlalu banyak, kita dan barang kita aman kok. Tapi kan panas, ngga ada AC gitu? Nggak juga tuh. Kan ada kipas, kalo kipasnya nyala dan penumpang ngga penuh, ngga panas-panas banget. Saya sudah membuktikan.
Kalo penuh terus ngga dapet tempat duduk? Capek dooooong.. nah untuk ini, saya punya saran. Hindari naik kereta ekonomi pas weekend atau hari libur. Di jamin penuh. Pilihlah kereta yang jam keberangkatannya pagi. Kalau saya kemarin, naik dari stasiun Wonokromo dengan keberangkatan kereta pukul 06.06 dan saya dapet tempat duduk!!!
Satu lagi, kalau hendak menempuh perjalanan Surabaya-Jogja atau Jogja-Surabaya jangan naik Sri Tanjung, ngga add kipas di gerbongnya. Sebaiknya naiklah Pasundan. Saya kemarin naik itu. hehe..
Glek, saya jadi ngerasain gimana susahnya cari duit deh. Kasian juga lihat mereka, tapi karena mereka tampak enjoy jadi tidak layak untuk dikasihani. Terlebih lagi, mau beli juga duit saya mepet. Hehe..
Kalau masih ragu naik kereta ekonomi, percaya deh sama saya. Aman kok. Asal kita bisa jaga diri dan nggak membawa bawaan terlalu banyak, kita dan barang kita aman kok. Tapi kan panas, ngga ada AC gitu? Nggak juga tuh. Kan ada kipas, kalo kipasnya nyala dan penumpang ngga penuh, ngga panas-panas banget. Saya sudah membuktikan.
Kalo penuh terus ngga dapet tempat duduk? Capek dooooong.. nah untuk ini, saya punya saran. Hindari naik kereta ekonomi pas weekend atau hari libur. Di jamin penuh. Pilihlah kereta yang jam keberangkatannya pagi. Kalau saya kemarin, naik dari stasiun Wonokromo dengan keberangkatan kereta pukul 06.06 dan saya dapet tempat duduk!!!
Satu lagi, kalau hendak menempuh perjalanan Surabaya-Jogja atau Jogja-Surabaya jangan naik Sri Tanjung, ngga add kipas di gerbongnya. Sebaiknya naiklah Pasundan. Saya kemarin naik itu. hehe..
inilah Pasundan itu..
Tambahan lagi, naik kereta itu asyik, karena sepanjang perjalanan mata kita sejuk melihat sawah, hutan. Nggak kayak naik bus, mata kita dijejali keriuhan kota..
Naik kereta api, tuuuuuuuuuut, tuuuuuuuuuuuuut, tuuuuuuuuuuuuuut..
Naik kereta api, tuuuuuuuuuut, tuuuuuuuuuuuuut, tuuuuuuuuuuuuuut..