Thursday 18 March 2010

IF TOMORROW NEVER COMES

Saya mendengarkan lagu ini tiba-tiba saja. Tiba-tiba kepingin dan terlintas untuk menuliskannya. Kemudian ketika saya menajamkan telinga saya dan berusaha meresapi maknanya, saya trenyuh. Saya membayangkan ABAH menyanyikan lagu ini untuk Ibuk saat masih sugeng.

IF TOMORROW NEVER COMES
Sometimes late at night
I lie awake and watch you sleeping
You've lost in peaceful dreams
So I turn out the lights and lay there in the dark
And the thought crosses my mind
If I never wake up in the morning
Would you ever doubt the way I feel
About you in my heart
If tomorrow never comes
Would you know how much I loved you
Did I try in every way to show you every day
That you’re my only one
And if my time on earth were through
And you must face this world without me
Is the love I gave you in the past
Gonna be enough to last
If tomorrow never comes So I made a promise to myself
To say each day how much you mean to me
And avoid that circumstance where there's no second chance to tell you how I feel
If tomorrow never comes
Would you know how much I loved you
Did I try in every way to show you every day
That you’re my only one
And if my time on earth were through
And you must face this world without me
Is the love I gave you in the past
Gonna be enough to last
If tomorrow never comes
So tell that someone that you love
Just what you're thinking of
If tomorrow never comes

Di suatu malam
Aku berbaring terjaga dan memandangmu tidur
Kau telah terlelap dalam mimpi indah
Maka kupadamkan lampu dan berbaring di sana dalam gelap
Dan terlintas dalam anganku
Bila esok pagi aku tak bangun lagi
Akankah kau ragu akan perasaanku tentang dirimu?
Bila esok tak pernah tiba
Akankah kau tahu betapa aku mencintaimu?
Sudahkah aku setiap hari berusaha dengan segala cara untuk menunjukkan kepadamu bahwa kau adalah satu-satunya bagiku?
Dan bila waktuku di dunia telah berlalu
dan kau harus menghadapi dunia tanpa diriku
Apakah cinta yang kuberikan selama ini telah cukup untuk membuatmu bertahan?
Bila esok tak pernah tiba Maka aku berjanji kepada diriku sendiri
untuk setiap hari mengatakan betapa berartinya kau bagiku
dan menghindari tidak adanya kesempatan ke dua untuk mengatakan perasaanku kepadamu. Bila esok tak pernah tiba
Akankah kau tahu betapa aku mencintaimu?
Sudahkah aku setiap hari berusaha dengan segala cara untuk menunjukkan kepadamu bahwa kau adalah satu-satunya bagiku?
Dan bila waktuku di dunia telah berlalu
dan kau harus menghadapi dunia tanpa diriku
Apakah cinta yang kuberikan selama ini telah cukup untuk membuatmu bertahan?
Bila esok tak pernah tiba.Maka katakanlah kepada orang yang kau cintai
Apa yang sedang kau pikir(rasa)kan
Bila esok tak pernah tiba.

Abah, saya di sini mewakili Ibuk akan menjawab:
Ya, Abah. Cinta Abah sangat cukup untuk Ibuk bahkan sangat cukup hingga melimpah ke kami, putra-putri Abah.
Ibuk tak pernah meragukan perasaan Abah, Ibuk selalu setia untuk Abah. Bukti cinta Ibuk begitu nyata untuk Abah, nyatanya kami, yang menjadi prioritas Ibuk. Kami yang ditinggalkan Abah ini, menjadi bagian terpenting dalam hidup Ibuk sebagaimana Ibuk adalah bagian terpenting dalam hidup kami.
Meski mungkin Abah tak pernah berkata “I Love You” kepada Ibuk, Ibuk sadar betul itu sebagaimana Ibuk menyadari perasaan Ibuk ke Abah. Cinta itu, Abah, meski telah 13 tahun berlalu tak pernah mati. Abah tak pernah terganti, Abah selalu menempati posisi teratas di hati Ibuk, begitu juga di hati kami.

Cinta Ibuk kepada Abah yang begitu melimpah itu, membuat kami hidup penuh dengan cinta pula. Tanpa cinta Abah Ibuk, kami tak akan pernah ada, tak akan pernah mampu berdiri setegak ini, tak akan pernah mampu tersenyum semanis ini, dan tak akan pernah menyadari bahwa kekuatan cinta lah yang membuat kami terus tumbuh.

Ibuk bisa saja dan sangat mungkin untuk menikah lagi, tapi tidak. Ibuk telah memilih Abah dan tak memilih yang lain. Ibuk ingin kembali bertemu dengan Abah, menjadi pasangan yang abadi kelak di akhirat. Ibuk sangat mencintai Abah, karena itu Ibuk juga sangat mencintai anak-anak Abah, mencintai kami.

Dan kami yang hingga hari ini masih belum bisa berbuat apa-apa untuk membalas cinta Abah Ibuk, berkata:
KAMI MENCINTAI ABAH IBUK. WE LOVE BOTH OF YOU.

Jika esok tak tiba untuk kami, dan kami belum bisa membalas cinta itu dengan cinta yang sama besarnya, setidaknya hari ini kami telah mengungkapkannya.
Mata saya basah, saya rindu Ibuk, rindu Abah. Ingin rasanya saya pulang dan memeluk Ibuk, mengatakan betapa saya sangat mencintainya.

1 comment:

jangan cuma baca, tapi komen juga ya